KAJIAN POTENSI PENDAPATAN KABUPATEN BANDUNG
Kata Kunci:
desentralisasi fiskal, pendapatan daerah,, pajakAbstrak
Penulis melakukan analisis kondisi saat ini dari struktur APBD Kabupaten Bandung selama 5 tahun terakhir, khususnya mengenai sistem pendapatan daerah dan PAD. Lalu memberikan analisis dan memproyeksi besaran pendapatan daerah selama 5 tahun ke depan dengan mempertimbangkan aspek regulasi, kelembagaan dan potensinya. Serta memberikan rekomendaasi dan strategi agar pendapatan daerah dan khususnya PAD dapat menjadi kekuatan dalam membiayai pembangunan di kabupaten Bandung paling tidak 5 tahun mendatang. Dalam era desentralisasi fiskal, sumber-sumber penerimaan daerah menjadi sangat penting bagi pemerintah daerah untuk menyusun dan merencanakan program kegiatan dan belanjanya. Selama ini pajak dan retribusi menjadi dua sumber utama PAD setiap pemerintah daerah, khususnya bagi pemerintah Kabupaten Bandung. Namun hal ini tidak terlepas dari bagaimana upaya pemerintah daerah untuk memaksimalkan setiap potensi didaerahnya dan selain itu juga bergantung dari kondisi masyarakat didaerah tersebut. Di Kabupaten Bandung pajak daerah, populasi, dan PDRB per kapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD. DAU masih menjadi sumber pembiayaan utama bagi pemerintah daerah meskipun realisasi PAD terus meningkat. Pengoptimalan sumber-sumber PAD selain pajak terutama retribusi yang saat ini masih minim kontribusinya terhadap PAD. Dengan berlakunya undang-undang pajak dan retribusi daerah membuka peluang bagi daerah untuk lebih memaksimalkan potensi daerahnya.