EVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAAN BERBASIS AGROFORESTRY KOPI DI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Kata Kunci:
Evaluasi, Pembangunan Perdesaan, Kawasan Afirmatif, Desa MandiriAbstrak
Fokus penelitian ini adalah Evaluasi pengembangan kawasan afirmatif menuju desa mandiri (studi pembangunan kawasan perdesaan agroforestry coffee di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat), dengan menilai sejauhmana keberhasilan program pembangunan kawasan perdesaan dan peran Pemerintah, swasta dan masyarakat secara bersama - sama terintegrasi, terpadu, dan multisektor dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa menuju desa mandiri dengan menggunakan enam kriteria evaluasi menurut William N Dunn, sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program di tahun berikutnya sesuai tahapan perencanaan yang sudah ditetapkan. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, dengan memperhatikan hasil evaluasi (On - Going) hampir memenuhi kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan, responsivitas, sedangkan pada kriteria perataan dan ketepatan belum terpenuhi secara maksimal, dan sejauh ini kegiatan hanya fokus pada infrastruktur saja belum menyentuh program peningkatan kualitas SDM dan pemeberdayaan masyararakat. Terdapat 126 perkembangan desa kearah yang lebih baik sebagai hasil dari pelaksanaan program pembangunan di tahun pertama dan kedua, Tapi belum sampai kepada pencapaian target status desa mandiri. Maka agar pembangunan dapat dilaksanakan secara merata di semua sektor, agar prinsip berkeadilan dapat terwujud dan kemandirian desa dapat tercapaiFokus penelitian ini adalah Evaluasi pengembangan kawasan afirmatif menuju desa mandiri (studi pembangunan kawasan perdesaan agroforestry coffee di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat), dengan menilai sejauhmana keberhasilan program pembangunan kawasan perdesaan dan peran Pemerintah, swasta dan masyarakat secara bersama - sama terintegrasi, terpadu, dan multisektor dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa menuju desa mandiri dengan menggunakan enam kriteria evaluasi menurut William N Dunn, sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program di tahun berikutnya sesuai tahapan perencanaan yang sudah ditetapkan. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, dengan memperhatikan hasil evaluasi (On - Going) hampir memenuhi kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan, responsivitas, sedangkan pada kriteria perataan dan ketepatan belum terpenuhi secara maksimal, dan sejauh ini kegiatan hanya fokus pada infrastruktur saja belum menyentuh program peningkatan kualitas SDM dan pemeberdayaan masyararakat. Terdapat 126 perkembangan desa kearah yang lebih baik sebagai hasil dari pelaksanaan program pembangunan di tahun pertama dan kedua, Tapi belum sampai kepada pencapaian target status desa mandiri. Maka agar pembangunan dapat dilaksanakan secara merata di semua sektor, agar prinsip berkeadilan dapat terwujud dan kemandirian desa dapat tercapai