KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN KLASTER SARUNG TENUN MAJALAYA DENGAN PENDEKATAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL
Kata Kunci:
Majalaya, sarung, tenun, pengembanganAbstrak
Kabupaten Bandung mendorong pengembangan perekonomian perdesaan di Kabupaten Bandung melalui Program Sabilulungan 1000 Kampung. Pengembangan 1000 kampung ini diharapkan mampu mengembangkan simpul-simpul kegiatan ekonomi baru dengan ciri khasnya masing-masing daerah dan diharapkan mampu mendorong perekonomian wilayah di Kabupaten Bandung. Program Sabilulungan 1000 Kampung ini sesuai dengan potensi usaha kecil dan industri kecil atau rumahan yang berkembang di kawasan perdesaan Kabupaten Bandung. Sebagai ilustrasi, terdapat konsentrasi[1]konsentrasi kegiatan ekonomi seperti kegiatan produksi sepatu di Kecamatan Dayeuh Kolot, jeans di Kecamatan Kutawaringin, sarung di Kecamatan Majalaya dan sekitarnya, dan lainnya yang berkembang secara mandiri oleh pelaku usaha lokal. Meskipun kegiatan-kegiatan tersebut berkembang secara mandiri, perkembangannya tidak lepas dari masalah sehingga dapat menghambat kontribusinya terhadap pengembangan ekonomi lokal dan wilayah yang lebih luas. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan upaya untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang saat ini yang dihadapi oleh oleh pelaku usaha industri Sarung Tenun Majalaya, dengan 42 memahami kondisi dari faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ekonomi pada kegiatan produksi sarung. Dengan mengidentifikasi potensi dan masalah yang dihadapi akan diketahui hal-hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan industri Sarung Tenun Majalaya yang berkembang di Kecamatan Majalaya dan sekitarnya.